Ibu kota Negara RI, DKI Jakarta, merupakan kota metropolitan
yang sangat padat dan sibuk setiap harinya. Kemacetan dan polusi menjadi makanan
sehari-hari masyarakat di kota ini. Bagi orang yang baru pertama kali
menginjakkan kaki di Jakarta, bisa jadi mereka tidak akan menyangka bahwa tak
jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk tersebut terhampar ratusan pulau yang
memiliki pantai – pantai yang sangat menawan. Pulau – pulau tersebut membentuk
gugusan kepulauan yang dikenal dengan nama kepulauan seribu. Kepulauan seribu
sendiri merupakan kabupaten administrasi di DKI Jakarta. Meskipun dinamakan
kepulauan seribu namun hanya terdapat sekitar 342 pulau di gugusan ini dan
hanya beberapa pulau yang berpenghuni. Kepulauan ini terletak disebelah utara
Jakarta dan tepat berhadapan dengan teluk Jakarta. (sumber)
Pulau Pramuka merupakan pusat pemerintahan dari kabupaten
administrasi kepulauan seribu. Akses untuk mengunjungi kepulauan seribu dapat
ditempuh melalui beberapa cara, yaitu Marina Ancol, Muara Angke, Tanjung Pasir
dan Muara Baru. Beberapa kali mengunjungi kepulauan ini, saya baru pernah
mencoba transportasi melalui Muara Angke dan Tanjung Pasir. Setahun yang lalu,
tepatnya sekitar bulan February 2012 saya dan lima orang teman bertolak dari
Bandung menuju dermaga Muara Angke, Jakarta Utara. Dua diantaranya adalah warga
asing, Gunnar dan Allison, dimana kita biasa menyebutnya bule. Gunnar adalah teman kuliah saya yang sedang
mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester dari Jerman,
sedangkan Allison berasal dari Amerika yang sedang melakukan magang terkait
tugas akhirnya di Bali. Allison datang bersama teman saya yang juga adalah
instruktur diving dari Bali. Kami berempat berencana ingin melihat keindahan
bawah laut kepulauan seribu dengan menyelam sedangkan dua teman yang lain
akan melakukan snorkeling.
Kapal Motor Pulau Pramuka |
Diving dan Snorkeling daya tarik Kep. Seribu |
Pemberangkatan kapal dari Muara Angke rutin setiap hari pada
pukul 6 dan pukul 13.00. Sekitar tiga jam waktu yang kami perlukan untuk
mencapai Pulau Pramuka dari Muara Angke. Sesampainya disana, telah menunggu
seseorang yang menjemput kami ke penginapan. Jadi apabila hendak berlibur ke
kepulauan seribu, terlebih dahulu memesan tempat penginapan atau memilih paket
wisata disana. Wisatawan dapat memilih berbagai paket wisata yang disediakan ataupun
hanya sekedar ingin menyewa penginapan. Paket tersebut biasanya berupa paket
wisata mengunjungi beberapa pulau, makan makanan laut dan snorkeling. Terdapat
pula paket diving, seperti yang saya ambil saat itu. Mayoritas rumah di Pulau
Seribu dapat digunakan untuk disewakan kepada para wisatawan dan harganya
sangat terjangkau.
Hamparan laut yang berwarna biru jernih menyambut para
pengunjung yang baru turun dari kapal motor yang membawa kami. Terlihat jelas
ikan-ikan berenang di pantai karena jernihnya air laut di pantai ini. Pulau
Pramuka biasanya digunakan para pengunjung sebagai “base” dan dari sini dapat
menggunakan kapal kecil untuk mengunjungi beberapa pulau yang lain dan mencari
lokasi snorkeling maupun diving. Meskipun visibility saat penyelaman tidak
sebaik di Bali, namun teman saya sangat menyukai liburannya di Kepulauan
Seribu. Mereka tidak menyangka, disekitar kota metropolitan seperti Jakarta
terdapat gugusan pulau yang memiliki pantai yang sangat eksotis. Ditambah lagi,
biaya yang mereka keluarkan untuk menikmati paket menyelam sangat murah bila
dibandingkan dengan Bali.
Keesokan harinya, setelah kami selesai melakukan penyelaman
yang terakhir dan bersiap untuk kembali ke Jakarta, saya dan Gunnar
menyempatkan diri untuk melihat tempat pembiakan tukik di Pulau Pramuka.
Terdapat banyak sekali tukik yang bila sudah tiba waktunya akan dilepaskan
kembali ke lautan.
Penangkaran Penyu Pulau Pramuka |
Mungkin hanya dua hari yang kami habiskan di sana, namun
keindahan kepulauan seribu akan selalu ada dalam ingatan kami, sehingga setiap
waktu apabila ingin sedikit menjauh dari kemacetan, hiruk pikuk dan polusi kota
Jakarta, berwisata ke Kepulauan Seribu adalah pilihan yang sangat menarik.
Foto - foto: Vonny Pinontoan (Penulis)
Foto - foto: Vonny Pinontoan (Penulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar