Kamis, 09 September 2010

14-30 Juni 2007-Part IV (caving-mountaineering-rock climbing)

Part IV : Caving, Buni Ayu, Suka Bumi, Jawa barat

Keesokan harinya, 26 Juni 2007 saya berusaha mengumpulkan tenaga dan mencoba memperbaiki kondisi, sebab kira-kira tengah hari saya sudah harus ke sekre lagi untuk melakukan koordinasi dengan anak-anak sehubungan dengan pendidikan lanjut (diklan) caving yang saya pegang selaku koordinator. Diklan caving ini rencananya akan dilaksanakan tanggal 28 Juni, namun karena diklan RC mundur satu hari, maka diklan caving ikut mundur 1 hari ke tanggal 29 Juni. Sebelum diklan, AM KA harus mengikuti materi kelas dan latihan SRT, mulai dari ascending, descending, melewati simpul, deviasi,dan intermediate. Sebelum berangkat ke lokasi mereka semua harus di test terlebih dahulu. Anggota yang tidak lulus test tidak akan diperkenankan turun ke gua vertikal.

27 Juni 2007,
Pukul 07.00 pagi anak KA dijadwalkan mengikuti review dan latihan SRT di tower. Saya menemani mereka dari jam 08.00 pagi hingga jam 08.00 malam. Wew...12 jam bersama....cape deehh... Saya sempat pulang ke kos selama 2 jam hanya untuk menuci baju berhubung saya sudah tidak punya baju dan underwear untuk dibawa ke Sukabumi, lokasi diklan caving, jika tidak dicuci. Belum lagi besok nya saya sudah harus siap-siap berangkat ke Buni ayu, Sukabumi sebagai team pendarat. Rasanya ingin hilang sejenak, tapi itu tidak mungkin.

28 Juni jam 09.00
Saya dan ayis siap-siap untuk berangkat menuju Buni Ayu, Sukabumi. Kami naik bus sekitar pukul 11.00 dan sampai pada pukul 16.30. Saat kami samapi di Buni Ayu ternyata sedang ada syuting film. Daerah sekitar hutan di Buni ayu ini memang sering dijadikan lokasi syuting film, seperti Siluman harimau dll. Kali ini, syuting film Hercules, tapi versi anak-anak, jadi herculesnya anak kecil gendut.

Pos Perijinan bersama pak Kakai (duduk)
Pak Kakai yang bertanggung jawab mengenai masalah perijinan dan penggunaan lokasi saat itu belum diketahui keberadaanya, sehingga saya dan ayis bersantai sejenak sambil ngobrol dengan ibu warung dan para kru film. Kira-kira sekitar jam 19.00 Pak Kakai muncul bersama motor antiknya, motornya dihiasi balutan kain batik diseluruh bodi motor dan dijok belakang terdapat boneka marsupilami yang diinfus. Setelah melakukan perundingan dan nego harga, saya dan ayis kembali bersantai sambil menyaksikan pengambilan gambar film Hercules. Pukul 21.00 kami memutuskan untuk menumpang tidur di warung depan pos.

29 Juni 2007,
Peserta diklan yang tadinya ingin saya pecah menjadi dua kelompok, tidak jadi saya lakukan berhubung jumlah instruktur sangat terbatas, 4 orang dan jumlah peserta ada 8. terlalu boros bila kupecah menjadi dua kelompok, ditambah lagi masalah HT yang waktu itu hanya ada sepasang. Setelah berdiskusi dengan 3 orang instruktur yang dalam hal ini disebut mentor (sebutan ini baru dapat dari bu ketua) diputuskan Ayis, Sapi dan Adek yang akan masang anchor untuk gua vertical sedangkan aku mencari jalan menuju air terjun dan entrance gua horisontal bersama anak KA yang mau ikut.

Entrance Gua Vertikal
Tim yang akan ke air terjun dan entrance gua horisontal yang dikenal dengan nama entrance 3 adalah saya, wida, boleng, sigit dan acong. Berdasarkan ilmu navigasi cocot maka jalanlah kami berdasarkan informasi dari penduduk desa Buni Ayu yang sangat ramah terhadap kami. Jalan menuju air terjun sudah kami dapatkan, dan sekarang menuju entrance 3. Hari sudah semakin gelap, cahaya mentari sudah mulai menghilang dari langit dan gelapnya malam sudah menyapa kami. Saat ini kami hanya diterangi oleh cahaya headlamp dan senter tiba tiba terasa ada yang aneh, sebab kami kembali ke jalan semula menuju pos Buni Ayu, dengan kata lain, jalan yang kami lewati adalah jalan menuju basecamp. Ditemani hujan yang turun semakin deras, akhirnya kami kembali ke basecamp dengan terpaksa. Tanpa kami sadari kami diarahkan oleh penduduk untuk kembali ke posisi awal bukannya dan bukan menuju entrance 3. Wida yang pada dasarnya kurang suka dengan hal-hal mistis menjadi sasaran empuk kami berempat. Suasana malam saat perjalanan ke Basecamp sungguh hening, tak ada penduduk yang lalu lalang, semua rumah yang kami lewati terasa sangat sepi dan hening, tak ada suara obrolan ataupun senda gurau membuat Wida ketakutan. Bahkan dia sempat ragu apakah kami berempat ini benar benar adalah kami yang asli. Hahahaha...hiburan dikala senja menyambut malam.

Setiba di basecamp saya melihat anchor sudah dipasang dengan pengamanan berlapis. Setelah makan malam, Adek turun sebagai rigging man disusul oleh ayis, lintasan sangat mudah sebab hanya turun biasa saja, plong sampe dasar kira kira 20-30 meter. Anak-anak KA melakukannya dengan sangat baik, sebab sebagian besar memang sudah menguasai teknik naik turun SRT dengan baik, hanya saja mereka masih belum begitu menguasi untuk melewati intermediate, deviasi dan simpul. Cukup beruntung lintasan untuk diklan ini memungkinkan tali tanpa hal semacam itu. Info dari Adek, saat test SRT cukup menyita waktu, bahkan Monoph sampai muntah. Tadinya sempat khawatir dengan kondisi mereka semua yang nota bene kurang tidur, tapi ternyata mereka semua TOP banget, tidak mengecewakanku, bahkan aku bahagia bisa ngajak mereka turun caving untuk yang pertama dalam hidup mereka. Sungguh kebahagiaan yang tak ternilai harganya :)

Thanks to God, mereka semua tidak mengeluh, tak ada satupun dari mereka terdengar olehku mengeluh becek ataupun jijik saat itu. Biar bagaimanapun ini adalah caving pertama mereka, dharapkan jangan sampai trauma sebab merakalah para penerus sebagai caver baru dari Astacala.

Turun orang pertama pukul 20.00, antrian hingga saya orang terakhir pukul 00.00, hari berganti tanggal 30 Juni 2007. Target penelusuran hingga pukul 02.00 lalu balik lagi dan naik dari jalur yang sama. Didalam gua terdapat sungai yang mana airnya cukup banyak. Terlihat dari jejak air, saat banjir bisa hingga ke langit langit gua. Sangat penting melakukan survey cuaca dan lokasi sebelum penelusuran gua untuk menghindari kecelakaan banjir di dalam gua. Penelusuran melewati sungai kira kira satu jam hingga air sungai masuk rekahan ke bawah.


Kami melanjutkan penelusuran hingga jam 2 kami beristirahat. Saat saya mengecek jalan di depan ternyata masih ada percabangan. Namun sesuai dengan Rencana Oprasional (ROP) pukul 02.00 kami harus tetap kembali dan tidak melanjutkan penelusuran. Kami sampai dibawah lintasan sekitar pukul 03.00. Orang pertama naik dan berakhir hingga orang terakhir pukul 06.00. Setelah cleaning di lokasi selesai kami melanjutkan perjalanan menuju air terjun untuk mencuci alat-alat. Pukul 14.30 selesai makan siang dan packing kami pun bersiap-siap menuju Bandung kembali.

Perjalanan panjang dan melelahkan 14-30 Juni 2007 akhirnya berakhir. Boleh dibilang saya bangga dengan kondisi fisik saya yang bisa melakukan semuanyadengan baik. Meskipun sempat diare dan muntah tapi saya senang dan bangga dengan kegiatan ini, kegiatan bersama dengan alam.

-The end-

Tidak ada komentar: