Kamis, 09 September 2010

Siung 11-12 Agustus 2007

Sebuah tulisan lama,,sekedar mengingatkan akan indahnya pantai Siung

Tanggal 11-12 Agustus 2007, saya dan Ayis sedikit bertualang ke pantai siung menikmati indahnya sunset sambil merasakan manjat di tebing yang cukup terkenal itu. Kami ditemani oleh kawan-kawan dari Mapagama, Edi dan Angga. Berikut sedikit cerita dari pantai Siung

Sabtu, 11 Agustus 2007

Pukul 07.00 saya dan ayis berangkat ke sekretariat Mapagama untuk melakukan perjalanan ke pantai Siung. Rencananya kami akan sedikit memanjat dan bermain-main di pantai. Sekitar pukul 08.00 kami (saya, Ayis, Edi dan Angga) naik motor menuju pantai Siung. Perjalanan tersebut  cukup membuat pinggul pegal, sekitar 2 jam kemudian kami sampai di pantai Siung. "Cool…!!!" Itu yang kukatakan saat pertama kali memandang laut lepas dari pantai Siung. Pantai yang indah..lama sudah saya tidak melihat pantai sejak kuliah di Bandung dan rasa kangen itu terobati saat aku melihatnya. Biru, ombak, pecahan air, dan desiran gemuruh ombak yang kurindukan. Pantai Siung termasuk pantai yang indah, disini terdapat sederetan tebing yang biasa dipakai untuk manjat. Daerah ini sudah dikelola dan terdapat peraturan yang telah ditulis di papan pengumuman sebelum memasuki daerah tebing panjat. Lokasi ini dikelola oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Daerah pemanjatan dapat dipilih mulai dari blok A sampai blok I, dimana setiap blok terdapat beberapa jalur pemanjatan. Menurut Edi, terdapat sekitar lebih dari 40 jalur pemanjatan. Blok favorit, blok D dan E sudah ramai dengan anak Mapalista sehingga kamipun membuat jalur di blok F. Angga masang runner hingga hanger 4, kemudian Edi meneruskan ke hanger 5. Jalur terpasang hingga hanger ke 5. Saat mereka memasang hanger saya lebih memilih berjalan-jalan di pantai dan  di parkiran saya ketemu Fajrin dan mas Bas (Baskoro) dari Mapagama.

Tiba saat saya ingin mencoba memanjat jalur yang telah terpasang di blok F dan ternyata dari 5 hanger saya cuma bisa mencapai runner-3. Setelah mencoba berkali kali akhirnya cuma mentok dii runner-2, sungguh ironis sekali. Saat manjat sampai sekitar pukul 16.00 dan kami kedatangan 8 orang atlit dari Sumatera yang sebelum ke Jogja mereka mengikuti pra pon di Surabaya. Sore itu kami menjadi anak pantai. Saya langsung meminjam camera SLR yang dibawa Edi dan melakukan hunting sampai ke tebing. Tadinya ingin mengambil sunset, tapi dasar tidak sabaran, saya membawa camera tapi lupa membawa film yang baru, alhasil saat sunset tiba, film dalam kamera sudah habis. Saya pun bergegas turun dari tebing menuju tenda dan ingin mengganti dengan film yang baru, namun ternyata sang mentari sudah menghilang dibalik awan. Disini saya belajar bagaimana bersabar itu mahal harganya. Tenda dome yang kami bawa kami dirikan di tepi pantai. Fajrin dan mas Bas kembali memutuskan untuk ke Jogja. Malam yang indah,langit sangat cerah sehingga bintang-bintang terlihat indah di langit. Setelah makan malam dengan sambal yang pedasnya edan, saya memilih menikmati pantai sejenak sambil memandang langit yang dihiasi bitiran-butiran bintang, sesekali kulihat meteor kepeleset, tidak banyak. Para lelaki sibuk ngobrol sambil mengelilingi api unggun namun saat itu saya lebih memilih menjauh dari orang-orang dan pukul 00.00 saya masuk ke dome untuk tidur. Ternyata disana sudah ada Ayis yang sudah tepar entah sejak kapan. 

Minggu, 12 Agustus 2007

Pagi hari pukul 06.00 saya terbangun, dan ternyata semua lelaki yang berada diluar (tidur di luar, beratapkan langit dihiasi bintang) sudah bangun semua. Saya sedikit berjalan-jalan di pantai saat Angga dan para atlit menyiapkan alat untuk kembali mencoba memanjat, entah dijalur mana. Saya, Ayis dan Edi lebih memilih masak-masak terlebih dahulu. Pagi itu, kami masak 2 bungkus mie, dan 2 bungkus bubur yang rasanya asin tetapi lumayan untuk ganjal perut sebelum manjat. Tak lupa kami juga memasak nutri jel untuk anak-anak yang sudah memanjat deluan. Setelah itu kamipun beres-beres, packing dan menyusul yang lain di jalur pemanjatan. Para atlit sudah mencoba jalur yang cukup sulit, mungkin lebih tepatnya sulit di blok C (kalo gk salah ingat). Karena kami semua (Angga, Edi, Ayis dan saya) tidak ada yang mau manjat di jalur itu, akhirnya jalur di cleaning dan kami mencoba jalur yang lain. Kalau tidak salah block D atau blok E yang mana blok ini terletak membelakangi pantai. Saat mencoba, ternyata saya bisa memanjat hingga TOP. Sepertinya kegagalan kemarin di blok F hingga runner ke-3 itu karena belum pemanasan (hehehe). Setelah puas manjat kami pun packing dan kembali ke Jogja. Selamat tinggal pantai siung, you are beautiful beach.

Oh ya ada satu kejadian memalukan. Waktu itu kami sempat melakukan beberapa pengambilan gambar dengan camera SLR yang dibawa Edi, lumayan banyak sudah gambar yang kami ambil (Ayis, saya, Edi dan Bayu) ternyata saat kami tiba di Mapagama, Edi baru sadar bahwa camera tersebut belum diisi film. Whaatt…???!!! What the hell is going on??? :p

Tidak ada komentar: