Senin, 13 Juli 2020

Fokus sebuah kebahagiaan

Banyak orang berkata bahwa uang tidak dapat membeli sebuah kebahagiaan, atau dengan kata lain, uang tidak dapat membahagiakanmu. Dilain sisi juga banyak sekali orang yang menganggap uang adalah sumber kebahagiaan. Setidakbahagianya kita, akan lebih menyedihkan bila kita tidak punya uang. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, namun menurut aku kurang tepat bila kita terlalu fokus dengan uang.  Aku bukan penganut orang bahagia harus punya banyak uang ataupun orang bahagia tidak harus dengan uang. Aku tidak ingin kebahagiaan itu dikendalikan pada benda mati seperti uang karena uang sendiri hanyalah ciptaan manusia.  Fokus kebahagiaanku adalah diriku sendiri. Apa yang benar-benar aku inginkan dan apa yang benar-benar ingin aku lakukan yang mana bila terwujud akan membuatku bahagia. Jadi bukan fokus pada uangnya yang hanya akan menjadi alat untuk mendapatkan kebahagiaan, namun fokus kepada diri sendiri. Aku tidak bilang bahwa untuk bahagia kita tidak perlu uang atau sebaliknya. Namun bila keinginan diri kita terpenuhi maka kita akan bahagia, terlepas apakah itu menggunakan uang atau tidak dalam mewujudkannya.

Kebahagiaan itu diukur pada satu peristiwa, keadaan, situasi dalam suatu waktu yang singkat atau untuk waktu panjang pada kehidupan seseorang. Kebahagiaan akan dirasakan seseorang dalam satu masa baik singkat terbatas atau dalam jangka waktu lebih lama. Karena hidup itu dinamis, salah satu mimpi atau harapan terpenuhi maka kebahagiaan akan dirasakan namun tidak akan membuat seseorang bahagia selamanya.

Satu contoh kecil ya.
  •  Aku bahagia kalau dapat jalan-jalan ke Eropa. 
  •  Aku bahagia kalau punya banyak uang jadi dapat jalan-jalan ke Eropa.
  • Aku bahagia kalau sudah punya pekerjaan dengan gaji besar untuk dapat jalan-jalan ke Eropa.
Pada contoh diatas, bentuk kebahagiaan point pertama adalah bisa jalan-jalan ke Eropa (diri sendiri). Fokusnya adalah pergi ke Eropa sehingga seluruh energi akan terfokus pada diri sendiri yang ingin liburan ke Eropa. Seperti yang kita tau, keinginan yang kuat akan dapat menuntun seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkan sehingga aku meyakini bahwa keinginan tersebut akan dapat terwujud baik menggunakan banyak uang ataupun tidak. Diri ini tidak peduli apakah harus punya banyak uang dahulu baru dapat liburan ke Eropa. Inti fokusnya adalah liburan ke Eropa yang dengan cara apapun tidak masalah. Apakah menang undian, dibayarin teman yang kelebihan uang, ada pekerjaan disana jadi sekalian liburan atau juga dengan uang banyak karena usaha dan pekerjaan sukses. Caranya bisa apa saja namun fokus kebahagiaannya ada pada diri sendiri jalan-jalan ke Eropa.

Sedangkan untuk poin kedua dan ketiga, fokusnya adalah uang sehingga segala upaya dan usaha akan dilakukan untuk mendapatkan uang. Usaha tidak akan membohongi hasil, maka orang yang benar berusaha mendapatkan uang banyak diyakini pada akhirnya akan dapat menghasilkan uang yang diinginkan, karena fokusnya adalah uang. Namun yang sering keliru karena terlalu fokus kepada uang, maka seluruh energi akan terpusat ke uang. Pada akhirnya setelah punya banyak uang ternyata tidak punya banyak waktu untuk liburan ke Eropa, atau ternyata tidak cukup sehat untuk liburan ke Eropa. Sehingga muncullah kalimat bahwa uang tidak dapat membeli kebahagiaan.

Fokuslah pada keinginan diri sendiri, bukan kepada uang karena uang hanyalah salah satu benda mati yang dapat mewujudkan keinginan tersebut. Bila fokus pada uang, maka saat uang didapatkan, tidak ada jaminan keinginan diri sendiri dapat terpenuhi. 


Tidak ada komentar: