Rabu, 08 Juli 2020

Olahraga dulu dan kini

Salah satu cerita perjalanan juga berhubungan dengan perjalanan bentuk tubuh. Jadi kali ini aku ingin sharing pengalaman terkait berat badan dan kebiasaan olahraga selama ini.

Sejak jaman kuliah dulu, atau sekitar 15 tahunan yang lalu aku selalu suka berolahraga melalui organisasi pecinta alam kampusku. Olahraga buatku adalah sesuatu yang dilakukan di luar ruangan (di alam) dengan skill tertentu seperti, arung jeram, panjat tebing, hiking/mountaineering, cycling, caving, ataupun diving. Jadi olahraga seperti lari atau jogging itu aku anggap hanya sebagai pemanasan sebelum berolahraga. Hampir setiap minggu aku memiliki kegiatan keluar kota diakhir minggu untuk melakukan kegiatan di alam terbuka. Dan dengan padatnya kegiatan yang ada aku pernah memiliki jadual kegiatan selama 15 hari non-stop untuk melakuan latihan, naik gunung, panjat tebing dan penelurusan goa di empat lokasi berbeda (Bandung, Padalarang, Jogjakarta dan Sukabumi). Cerita perjalanan ini sudah pernah aku tulis di blog ini dengan judul 14-30 Juni 2007. 

Hobi berkegiatan di alam terbuka membuat tubuh selalu fit dan terhindar dari stress. Pernah suatu ketika aku masih menjadi anggota muda di ASTACALA dan melakukan perjalanan ke Gn. Salak dengan beberapa rekan senior di organisasi. Saat itu aku mengikuti kegiatan tersebut lebih karena ada unsur merasa "gak enak"bila tidak ikut sebab selain ingin aktif di organisasi aku juga selalu kepikiran dengan tugas-tugas perkuliahan yang banyaknya segambreng. Sehingga di gunung sepertinya aku terlihat merenung dan sedikit terlihat banyak berpikir. Salah seorang kakak senior pun bertanya, 

"On, kenapa lu?"
"Ada tugas belum selesai kak"kataku dengan sedikit resah gundah gulana.

Kakak senior kala itu bukannya berempati namun dijawab santai, 

"On, kita ini naik gunung bukan untuk menyelesaikan masalah di kota. Yang ada di kota tinggalin di sana, kita disini untuk naik gunung"

Aku berpikir, benar juga ya, dengan memikirkan masalah di kota saat berada di gunung itu tidak menyelesaikan masalah di kota, dan sejak saat itu gunung, sungai, goa dan tebing menjadi tempat aku bermain, berolahraga dan mencintai alam dengan lepas dan bebas. Balik ke kota baru aku menyelesaikan masalah di kota. Kebiasaan berolahraga ini selalu aku usahakan untuk terus dilakukan walau telah lulus dan bekerja. Aku sempat mengganti olahraga dengan bersepeda di Jakarta dan sesekali melakukan scuba diving sebab waktu libur dan cuti ketika bekerja sangat terbatas bila aku ingin tetap melakukan hobi seperti dahulu kala. 

Pada tahun 2010, aku bersama teman-teman ASTACALA melakukan perjalanan ke Gn. Semeru, dan aku memutuskan untuk berhenti naik gunung setelahnya. Aku merasa naik gunung sudah bukan "my things" lagi setelah bekerja. Sangat sulit mencari waktu dan sangat lelah rasanya karena badan sudah tidak terbiasa seperti dahulu kala. Namun masih tersimpan satu gunung yang ingin dan berharap suatu saat nanti dapat aku kunjungi, Kilimanjaro.

Hari demi hari dan bulan berganti tahun, aku kini sudah sangat jarang berolahraga. Bahkan untuk sekedar bersepeda juga sudah hampir tidak pernah. Pekerjaan saat ini mengarahkanku untuk lebih banyak melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain sehingga seakan tidak ada lagi tenaga untuk dapat aku sisihkan dalam berolahraga. Entah apa yang terjadi pada dunia ini, di tahun ini semua seperti terhenti dan seluruh dunia tidak dapat melakukan perjalanan karena adanya pandemi Covid19. Lucu karena pandemi ini aku melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku mengakui bahwa lari adalah olahraga dan kini aku terobsesi untuk melakukan jogging setiap hari untuk latihan dan mungkin pada waktunya aku ingin mengikuti marathon.

Tidak banyak yang dapat aku lakukan selama masa pandemi, lari di tempat Gym atau di pinggir pantai ternyata membuat aku lebih bahagia. Ah, ternyata diri ini memang tidak bisa lepas dan jauh dari yang namanya latihan dan berkeringat! Pandemi ini mengajarkan aku untuk lebih menghargai setiap bentuk olahraga dan menjadi langsing kembali tanpa lemak jahat. ha ha ha! Terima kasih semesta atas kasih sayangmu padaku. xoxo


Tidak ada komentar: