Minggu, 05 Juli 2020

Wahai Malam

Pada suatu masa aku menikmati sebuah malam yang sangat indah.
Sinar rembulan menyinari lembah yang dingin, dimana sesekali kabut tipis bergerak melambat diantara pohon dan rumput yang seakan melambai ke arahku. Mata ini menatap lirih, betapa indah semesta tercipta untuk manusia dapat menikmatinya.

Beribu malam tlah berganti, indah malam itu di alun-alun surya kencana masih terlihat nyata dengan sangat menawan dihati ini. Malam kini terasa sedikit lebih tenang tanpa hiruk pikuk kumpulan manusia yang sedang menikmati kopi dan bercengkarama, maupun tawa dalam padatnya dunia malam, tanpa keramaian sebuah pagelaran ataupun sebuah pesta dipinggiran pantai yang landai. Dunia seperti sedang beristirahat dan melambat tanpa banyaknya manusia yang berkumpul untuk menikmati malam dengan cara-cara yang mereka suka.

Selamat malam bumiku yang sedang berjuang untuk kembali normal. Tidak ada bagiku sebuah kenormalan baru, tidak ada bagiku sebuah ketidaknormalan dinyatakan sebagai sebuah normal yang baru. Buatku, bumi ini selalu indah dengan caranya sendiri. Kami, manusia sebaiknya kembali belajar bagaimana mencintai bumi dengan apa adanya. Hidup berdampingan dengan keselarasan dan keseimbangan.

Selamat malam, dahulu, kini dan nanti engkau yang selalu menawan, wahai malam.

Jumat, 30 Agustus 2019

Traveling with Mom


Finally I had a chance to travel with my mama to overseas. I chose Bangkok for the destination because it's not too far, not too expensive and has a delicious food and we both never been to Bangkok. Well, actually I made this trip to celebrate her birthday, however I couldn't make it on June 23rd so it delayed a month. We went to Bangkok on July 21st. And it was so good! We had a fun time and I'm glad that she enjoyed the trip, well she was a lil bit tired but it's okay. lol.

Anyway, I will tell you some of our funny moments while in Bangkok.

#1 "Where do you wanna go Mom?"
A month before we go to Bangkok, I have asked my mom which places of Bangkok that she wanted to visit. And she just said, "I don't know, just pick that you think is nice" I said to her that I will make the itinerary and she can see it first. I made the itinerary for shopping, culinary and some attractions to visit. My mom didn't say anything and said nothing to it. So I think everything is okay. 

Two days before we were going home, she said: "We are in Bangkok, we should go to the palace" I said that it's ok, we can made it for tomorrow as the last day, so I just reduce time for shopping. I put shopping at the last day trip so I think it doesn't matter.  I was so tired that night so I will find the way to the palace in the morning. And I shocked, I found that we need to buy the ticket online at least 24 hours prior the day. I told my mom this issue and she looked upset. I think the palace idea come because she saw a lot of pictures of the King in the city. LOL.

#2 "Mom, please take my photos too.."
My mom like to take photos and she also like to get photos too. So she just concern that she had a good photos at every corner that attracted her. At some moments I took her photos and I also want to get photos at her spots. "Mom, please take my photos too, just like I get yours" My mom come and take my phones. She said, "Okay.." I can see that see took a lot of photos and I came to her to see it. "Mama, let me look..were my poses good?" and I shocked..none of my photos there.. "Mom, where are my photos? it just your last photos I taken before?" My mom also shocked, she said "Haahh? how come..? I did take many of yours.." HAHAHA. I'm pretty sure she didn't push the button well, and she didn't noticed that none of photos taken. lol.

continue..

Sabtu, 03 Agustus 2019

Sebuah kesempatan membuat cerita


Seorang bisa memiliki banyak harta dan kedudukan yang membuatnya dapat disanjung. Namun apakah saat harta dan kedudukan itu ia miliki, ia masih memiliki waktu untuk membuat cerita yang ia inginkan? 

Jangan pernah menyiakan kesempatan untuk membuat cerita dengan orang tuamu. Penyesalan terbesar yang aku alami adalah aku menyiakan banyak kesempatan untuk membuat cerita dengan papa. Tidak ingin kehilangan kesempatan lagi akupun segera mengambil kesempatan untuk membuat cerita dengan mama.

Selama 4 hari 3 malam, aku dan mama jalan-jalan ke Bangkok. Cerita perjalanan dengan mama ini aku set dengan santai. Perjalanan dimulai tanggal 21 July dengan rute: DPS-x/CGK-BKK. Awalnya aku mengajak mama ke Bangkok karena aku ingin menginap di Hotel bintang 5 disana. Reservasi sudah aku lakukan dan tanggal sudah confirmed. Ternyata aku salah melihat lokasi hotel yang nyatanya ada di Samui, bukan di Bangkok. Samui adalah sebuah pulau di Thailand dan untuk kesana perlu naik pesawat lagi sehingga waktu untuk traveling dapat menjadi lebih lama. Akhirnya aku putuskan untuk membatalkan reservasi hotel tersebut dan memilih hotel lain di Bangkok. Hotel pilihanku adalah Grand Business Inn. Bukan hotel bintang 5, namun  bersih, terlebih lokasinya sangat strategis. Hanya 50 langkah ke stasiun BTS Nana, sebelah stasiun terdapat seven eleven sebelah, samping dan depan hotel ada money changer dengan rate yang cukup bagus.

Selama 4 hari 3 malam, tanggal 21 -24 Juli aku mendapat kesempatan untuk membuat cerita bersama mama. Tentu dengan papa di surga juga. Penasaran? Check my next post ya :)

Jumat, 12 Juli 2019

Tantangan Sabar


Malam yang menemaniku pantang menyergap segala keresahan hati yang gelisah. Hari ini hari Jumat, sebuah akhir Minggu yang mungkin untuk sebagian besar mahluk di Bumi bergembira. Sebuah akhir minggu yang selalu dinanti. Mungkin kalau hari Jumat itu seorang pria tampan, dia seperti Nicholas Saputra, kakak ganteng yang selalu didamba (lol). Aku melihat langit yang mulai berubah menjadi gelap, seakan memanggilku untuk menikmati malam dengan lebih intim. Ahh...semesta ini selalu menggodaku.

Akupun memutuskan untuk berhenti sejenak untuk menikmati kopi. Membuka laptop dan mencoba untuk mulai kembali menulis. Aku mulai dengan cerita tentang almarhum ayahanda tersayang. Ternyata air mata tidak mau berhenti mengalir. Semakin jari ini mengetik kisahnya, aku menangis. Nyatanya aku masih belum bisa menerima, belum bisa sabar akan situasi kehidupanku tanpanya. Sabar tak henti menjadi sebuah mata pelajaran yang belum bernah selesai aku lewati. Mungkin besok, lusa atau minggu depan, semoga tidak terlalu lama. Kuputuskan untuk menikmati sisa hari ini dengan lebih sabar.

=========== 

Seorang teman pernah mengingatkanku untuk kembali menulis. Dan setelah sekian tahun berlalu, inilah makna hidup yang ingin aku wujudkan. Tantangan sabar untuk hati yang gelisah.

Selamat malam, wahai langit dan bintang,
Denpasar, 12 Juli 2019

Rabu, 03 Januari 2018

Aku Kepada Semesta



Aku berkata kepada langit, ijinkan aku untuk memberimu warna dengan segala ketikdakmampuanku kini. Langit tersenyum dan bertanya, kemanakah aku yang dahulu selalu tertawa di bawah teriknya mentari dan dinginnya malam? Kemanakah aku yang dahulu sering menatap bintang dan terbang melayang dibawah lamunan?

Aku bahagia atas kebaikan alam semesta yang telah mengijinkanku untuk mengenalnya dengan cara-cara yang benar. Saat ini disini aku menatap langit dan menjawabmu. Aku menikmatimu dari setiap hari matahari terbit dan terbenam, dari setiap dinginnya malam dan indahnya bintang yang menghiasimu. Aku selalu menikmati dan senyumku akan selalu untukmu, alam semesta.

Selamat Tahun Baru 2018, wahai langit dan bumi pertiwi.