Kamis, 24 September 2009

Ujung Kulon-Prolog

Ketika libur lebaran telah tiba, it’s my time to have another adventure. Explore the amazing of Indonesia. Rancangan awal saya ingin kembali menjelajahi sebuah gunung yang saat masih kuliah tidak sempat saya daki, Gn Halimun yang terletak di jawa barat. Bukan gunung yang tinggi, namun terlihat sangat eksotis dengan hutan yang dimilikinya. Ditambah lagi, saya tidak ingin kembali berdesak-desakan dengan rombongan arus mudik bila hendak menuju daerah jawa yang cukup menyita tenaga.
”Itu gunung ya mba?” tanya Monoph saat ku tawarkan perjalanan ini.
”Aduh, gunung melulu, cari yang lain mau gk mba?”
”Pantai.., kalo Karimun Jawa gimana?”
Pas sekali, beberapa waktu yang lalu saya memang merencanakan sebuah perjalanan ke Karimun Jawa, namun tertahan oleh masalah waktu dan team. Saya langsung menyetujui tawaran Monoph dan saya mulai membayangkan bagaimana indahnya Karimun Jawa seperti yang banyak orang bicarakan.

Dua minggu sebelum hari H, Monoph membatalkan kepergiannya ke Karimun Jawa. ”Auchh....!” Kepalaku langsung sakit ditambah lagi dengan banyaknya pekerjaan yang datang sebelum freeze periode. Mendadak saya langsung membayangkan liburan yang kelabu, hanya di Jakarta dan Jakarta selama 1 minggu. Saat itu ada banyak masalah yang dapat menghambat liburan ini, pertama adalah masalah team, kedua adalah lokasi alternatif selain Karimun Jawa, yang saat itu saya putuskan dibatalkan saja. Selain lokasinya jauh, dan komandan perjalanan mengundurkan diri, saya lebih memilih lokasi yang mungkin bisa dikatakan lebih keren, tidak jauh dan tidak terkena arus mudik, pilihan itu adalah ”Ujung Kulon”.

4 hari sebelum liburan tiba, team yang pasti ikut hanya berjumlah 3 orang (saya, Palti dan Yani aka Kobba). Saya sempat pesimis dengan jumlah ini, dan diam-diam menganggap 80% liburan akan berakhir di Jakarta, di rumah tante, bersama koning, seli baru ku yang sangat cute. Namun saat itu Palti memiliki yang saya butuhkan, yaitu kepastian keberangkatan.

H-2, saat saya berpikir tidak mungkin si Palti dan Kobba mau jalan hanya dengan 3 orang, si Palti ngomong,
”Jangan ampe gk jadi nih!”
OMG..!! I really love these words..gw suka kalo ada orang yang se-kiri aliran gw (akhir-akhir ini, manusia aliran kiri semakin sedikit, sepi rasanya) hahahah...langsung gayung gw sambut untuk segera memantapkan rencana.

Karena posisi saya di Jakarta, agak sulit untuk menyiapkan peralatan nge-camp yang notabene semua ada di Bandung. Untung Astaka punya dome baru yang masih nongkrong di Grand Pancoran regency. Jadinya dome yang masih belum pernah dipake itu saya bawa serta

Maka dimulailah perjalanan ini bersama tri masktetir...

*The story begin to Ujung Kulon National Park*

Tidak ada komentar: