Selasa, 17 Maret 2009

Citatah, Tebing 125

Bertolak dari Jakarta menuju Bandung kemudian ke Citatah, Padalarang
Tgl 7-8 Maret diadakan pendidikan lanjut Rock Climbing untuk Cirit dan Danang
Namun saat itu ada sekitar 20 an orang yang datang.
Sebenarnya siapa sih Cirit dan Danang, artis ibukota kah?kenapa sampai bisa begitu banyak orang yang datang. ahahahahaha...

Yah ini lah salah satu artis ibu kota itu, cirit yang sedang memeriksa jalur pemajatan dari bawah.

Panjat tebing ataupun dinding sebenarnya sangat menarik. Banyak teknik yang harus kita kuasai bila hendak memanjat dengan optimal. selain kekuatan otot yang memang sudah menjadi salah satu kunci utama kesuksesan, teknik memegang point dan pembagian beban tubuh juga ikut andil dalam kesuksesan kita menuju puncak. Jujur, saya kurang bisa dalam hal otot dan teknik pembagian beban tubuh. Ini sebenarnya bisa dilatih, sedikit demi sedikit pasti bisa menguasai teknik pemanjatan sehingga penggunaan tenaga bisa optimal.

Bila kita hendak memanjat artifisial maka akan lebih banyak teknik yang harus kita kuasai. Teknik penggunaan alat yang benar, pemasangan pengaman dan teknik belay sangat dibutuhkan dalam pemanjatan artifisial. Bila kita sudah mampu memahami hal ini dengan baik, maka tidak ada alasan untuk takut dalam memanjat.

Tebing 125 terletak di sekitar pabrik marmer. Tempatnya tepat dibelakang salah satu pabrik, akses masuknya cukup terpencil, namun sebenarnya tidak jauh dari jalan raya. Bagi yang baru pertama kali ingin ke sana, bila berangkat dari bandung, patokan pertama adalah saat sudah mulai memasuki daerah padalarang, sekitar 50 meter sebelum pengkolan penjual peyeum. Bila anda sudah melewati penjual peyeum yang pertama maka anda sudah kelewatan dan harus putar balik. hahaha..Oh ya, hari itu kawan-kawan dari UPI dan Unjani juga mengadakan latihan, area tebing pun ramai oleh pemanjat.

Pengen liat foto2 lainnya, klik disini

Selasa, 03 Maret 2009

125 cliff wait for me!!

Debu dan lumpur,
Panas terik matahari, dinginnya air sungai dan embun pagi
Sungguh aku rindu

Berharap bisa kembali bertualang..
Minggu ini ingin ikut manjat ke tebing 125, Padalarang
Kebetulan ada pendidikan lanjut untuk angkatan baru.

Entah malu atau emang malu..
Gw blm pernah lho manjat di 125. hahahaha...
Cuman pernah manjat di tebing 48 aja.
Ngakunya barudak bandung, tp 125 aja blm pernah. kumaha atuh nengg....!!!
Alasannya ada nih !!
Gw bukan orang yang maniak panjat ataupun jago panjat
Gw bukannya juga seorang yang senang dengan hal panjat memanjat
Tapi kalau mau di adu, masih bisalah..dengan sedikit motivasi dan paksaan.
Bsk mungkin aku akan mencoba untuk jaga camp saja, masak dan buat aer (dah lama euy gk nyentuh trangia) tp kalau mereka memaksa...gpp deh gw perlihatkan teknik manjatku yang tersohor itu (GR banget ada yang mo maksa, manjat aja jarang. wkwkwkw)

Eh sekalian cobain kamera nih..hohohh...
Sampe ketemu di Bandung ...

Rabu, 25 Februari 2009

Pemanasan Global

Pernah membaca suatu kalimat yang mungkin sebagian besar orang pernah membacanya. Entah apakah setelah membaca akan ada perubahan dalam diri orang tsb.
“Bila pohon terakhir telah ditebang, bila sungai terakhir telah tercemar, bila ikan terakhir telah ditangkap, barulah manusia akan menyadari bahwa mereka tidak bisa memakan uang.” — Greenpeace.

Terdiam, itu yang terjadi padaku. Hal tersebut terjadi sudah cukup lama saat semua orang didunia mulai menyerukan "Global Warming". Saat itu statusku masih mahasiswa, yang notabene adalah mahasiswa pecinta alam. Dengan background pecinta alam, aku bisa dengan sigap menyatakan "tentu saja, saya tidak akan berbuat demikian!!saya mencintai alam melebihi uang sekalipun" wow...boleh dikatakan ekstrimnya saat itu aku bisa berkata seidealis itu pada diriku sendiri.

Beberapa tahun telah berganti, status mahasiswaku pun telah berganti menjadi seorang pegawai (boleh dibilang kuli) tetapi isu Global warming masih blm berubah, dan bahkan semakin parah. Bila saat ini aku merenungkan kembali slogan dari Greenpeace diatas, maka aku kembali terdiam tetapi lebih lama. Aku termenung dan seketika sakit kepala ini dibuatnya. Ternyata tidak banyak tindakanku kini yang bisa dibanggakan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Ternyata aku lebih sibuk memikirkan pekerjaan ku dan uang yang bisa kuperoleh dibandingkan mencoba untuk lebih mengerti keadaan bumi sekarang. Boleh saja saat ini kita berteriak teriak, jangan tebang hutan, jangan cemari sungai dan laut tp kau tau...seorang Vonny tidak bisa berbuat banyak bila ia hanya berkoar koar seperti itu. Seorang Vonny dan anda anda semua yang saat ini masih terus memikirkan uang dan harta tidak akan bisa ikut andil menyelamatkan bumi bila hanya berteriak tanpa tindakan NYATA. Tapi kini aku boleh sedikit tersenyum sebab aku kini tau apa yang dulu tlah terlewati. Kini aku sadar bahwa hal kecil yang kita lakukan bisa lebih bermakna dalam menyayangi bumi yang kita cintai ini. Hal kecil yang sering terlewati begitu saja dalam kehidupan sehari hari. Kita bisa ikut andil dengan ikut mengkampanyekan anti global warming dengan beberapa cara yang saat ini bisa kita lakukan :
1. mandi dengan air secukupnya, gunakan shower untuk menghemat air. Mandi (menggunakan air)tidak lebih lama dari 5 menit (efektif penggunaan air)
2. Gunakan kertas bekas untuk mengeprint
3. Tidak usah mengambil struk transaksi ATM bila tidak sangat diperlukan
4. Matikan AC, listrik dan barang elektronik lainnya bila tidak digunakan.
5. Gunakan baju secukupnya, jangan terlalu sering mengganti baju atau handuk. (bayangkan brp banyak detergen dan air yang digunakan untuk mencuci semua itu)
6. Memakai tissue di toilet umum secukupnya saja.
7. dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini.

Saat masih mahasiswa, saat uang blm terpikirkan maka aku masih bisa sepenuhnya memikirkan alam, menyanjungnya dan menyayanginya sepenuh hati, tp saat aku harus berjuang untuk hidup dan mencari uang sendiri, tanpa sadar alam yang sangat aku cintai bisa aku abaikan. Sungguh aku sedih mengingat hampir sekitar 7 bulan, hal tersebut terabaikan. Alamku....tetaplah bertahan, aku akan berusaha sekuat yang kubisa untuk menjagamu dan mengingatkan orang lain untuk menyayangimu juga.

Mulaikah dari hal yang kecil, maka hal yang besar akan ada di depanmu, menanti perubahan besar dari diri kita. Perlu selalu diingat, jangan pernah mencoba merubah dunia bila belum mampu merubah diri sendiri.

Terima kasih kepada siapapun orang yang telah mengampanyekan anti global warming selama ini dan telah memberikan pelajaran hidup yang sebenarnya kepada setiap orang dibumi. Aku yakin, kita semua disini mencintai bumi ini lebih dari apapun, namun sebagian besar diantara kita tidak tau bagaimana cara menyayanginya dengan cara yang benar.

"Semoga bila saat itu tiba, aku masih bisa menyapa dinginnya es di puncak Kilimanjaro" jangan meleleh..puncak puncak gunung es...abadikan mahkota putih mu

Minggu, 25 Januari 2009

Merindukanmu

Ingatkah kau saat saat aku melihatmu sambil tersenyum.
Menatapmu dengan penuh rasa damai menyelimuti seluruh ragaku.
Merasakan hembusanmu diseluruh kulitku.

Peluhku kau usap dengan lembut dan memberikanku suasana hati terindah.
Paru-paruku kau berikan udara bersih tanpa kontaminasi.
Dahagaku kau isi dengan jernih air yang sejuk.

Ingatkah kau saat malam tiba, bintang-bintang menyapa kita dari langit
Menemaniku bersama api unggun dan teh hangat.
Menyelimutiku dengan dingin tapi ku suka.
Tenda dan sleaping bag akan menghangatkanku jadi kau tak perlu khawatir aku akan kedingingan.

Nafasku kerap kali tidak beraturan
Peluhku bercucuran bersama langkahku
dan sesekali ku beristirahat dan melepaskan dahaga dan lapar ditemanimu.
Melihat elok hijaumu, hembusan anginmu, indah elang terbang diangkasa sudah cukup untuk menghilangkan rasa lelah ini.

Ingatkah kau saat kutemukan kau sedang mengalir deras.
Dinginmu seperti aku memiliki alat pendingin air pribadi.
Mengalir memotong jalan setapak, bening dan dingin itulah kamu.

Kau hilangkan haus dahagaku,
Kau segarkan kembali wajahku yang penuh debu dan peluh
Kau memberikanku kehidupan

Ingatkah kau saat aku berada diatas segalanya
Saat aku dapat menatap bersama langit
Melihat dunia yang ada dibawah kakiku
Indah surya menyapa diufuk timur
memberikan kehangatan setelah dingin menyelimuti

Aku sangat merindukanmu.
Apakah kau merindukan sapaanku?
sapaku yang mungkin hanya meninggalkan jejak kaki
sapaku yang mungkin hanya dapat mengambil gambar indah elokmu
sapaku yang mungkin hanya tersisa dicatatan-catatan mengenai perjalananku bersamamu
sapaku yang mungkin tidak begitu kau rindukan
sapaku yang mungkin tidak berdampak banyak akan perubahan yang lebih baik untuk mu
sapaku yang kini mungkin ada menyisakan suatu kerinduan akan dirimu.
Aku sangat berharap dapat kembali menyapamu dan kau pun akan merindukanku sama seperti ku merindukanmu kini

Selasa, 16 September 2008

A simple thing could make a smile

Beberapa hari yang lalu saya ke bandung (weekend nic ceritanya). Jam setengah lima tenggo saya bersama dua rekan kantor yang juga akan ke Bandung bergegas membereskan meja dan berangkat menuju pool Xtrans di Blora. Kami akhirnya memutuskan naik busway (@ Rp. 3500) lalu turun di terminal Latulahari (kalo gk salah inget ni namanya) trus kita naik taxi dari sana cuman kena Rp 5000, tapi akhirnya kami bayar Rp10.000.

Harga tiket untuk umum Rp 70.000 dan untuk mahasiswa Rp 60.000. Saya dan seorang rekan berangkat jam 17.45 dengan tujuan MTC sedangkan rekan yang satu sudah berangkat dari jam 17.30 dengan tujuan Cihampilas. Perjalanan terasa sedikit membosankan mungkin karena kurang enak badan. Belum lagi ditengah tengah perjalanan saya mendapatkan kabar bahwa saya tidak jadi dijemput. Dua setengah jam berlalu dan saya pun meminta turun di depan gerbang tol Buah batu dan melanjutkan naik angkot menuju kampus saya tercinta STT teplon yang sekarang sudah berubah nama menjadi IT Teplon. Naik angkot turun didepan gang PGA, lantas jalan kaki menuju secretariat ASTACALA. Sempat bertemu Ibnu (IF2002), Srintil dan Bungi juga.

Sekreku ini memang yang paling nyaman yang ada di Bandung. Kalau sudah ada di sekre pasti malas untuk keluar lagi, maunya malas-malasan saja!!!Kulihat saat itu ada banyak sekali anak2 lagi ngumpul di depan kolam ikan. Ikan-ikan tampak kurus dan air kolam terlihat kotor. Saat itu saya mengacuhkan hal tersebut dan berlalu masuk ke dalam sekre. Di dalam sekre ada ornamen baru dari bali, sebuah topeng leak putih dengan rambut yang sangat panjang. Kalau anda perhatikan, topeng itu serasa memiliki jiwa.Hiiiy…..untung cuman topeng!!Ada satu tv (monitor dengan external tv), 2 komputer online untuk keperluan kesekretariatan dan ngenet+1 laptop si Engkong. Saat itu ada tambahan satu komputer dan satu laptop yang lagi digunakan Adek untuk proses kelulusannya dari IT Teplon. Ada yang kurang dari sekre ini….saat menulis ini saya baru teringat bahwa yang kurang itu adalah satu mahluk yang paling menyebalkan yang pernah ada di sekre tapi jugan ngangenin. Siapa lagi kalau bukan memey, kucing yang sukanya tidur dikasur dan sukanya kalo makan disuapin itu sudah tidak ada nongkrong di sekre. Mungkin dia sudah cukup jantan untuk pergi mencari makan dengan kekuatan otot nya sendiri. Hahahah….

Besoknya saya masih disekre dan masih juga nongkrong. Akhirnya perhatian saya singgah pada kolam ikan yang kusam. “Ah ngasih makan ikan ahhh…” kangen juga ingin melihat ikan melompat lompat dari kolam saat diberi makan. Saat mengambil makanan ikan dan melemparkan ke kolam terlihat makanan ikan itu langsung tenggelam, waahhh….ini sih bukan makananan ikan!!!Rupanya ada yang salah membeli makanan ikan. Saya dan monoph pun pergi ke toko di Bojongsoang untuk membeli makanan ikan yang benar. Saat memberi makan yang kedua kali hal ganjil kembali terjadi. Ikan-ikannya pada gk doyan makan…nampak lesu dan tidak bergairah untuk hidup. Berenang saja ogah-ogahan. Akhirnya saya membersihkan kolam ikan dari daun daun yang jatuh ke kolam dan mengganti air kolam. Ikan ikan nampak senang dan mulai menunjukkan senyum, menari nari dan sudah mau makan. Ahhh….hal kecil seperti ini ternyata bisa membuatku senang di siang itu.