Rabu, 26 Januari 2011

Ilmu Jurnalistik dimata sorang Jurnalis (bagian-1)

ARTI DAN MAKNA JURNALISTIK

Hari ini aku belajar banyak sekali tentang penulisan jurnalistik. Mulai hari ini, Rabu(26/1) hingga Sabtu (29/1) aku akan mengikuti serangkaian pelatihan jurnalistik bersama 8 orang rekan yang lain di redaksi Fajar, Gedung Graha Pena, Makassar. Dengan basic yang sangat jauh dari hal jurnalistik dan kebiasaan penggunaan kata-kata yang tidak baku, ternyata cukup membuatku kelabakan saat menyelesaikan tugas penulisan straight news hari ini. Tak sedikit pula banyak point-point critical saya lakukan saat menyelesaikan tugas. Jujur saya tidak puas dengan hasil hari ini. Namun point positifnya adalah, aku dapat menyadari letak kesalahan itu, dan akan menjadi peringatan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari.

Materi pertama dibawakan oleh Kepala Kompartemen halaman-1, Uslimin, yang dimulai sekitar pukul 09.30 dan berakhir sekitar pukul 11.30. Ada 6 modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang wartawan. Seorang wartawan harus penuh “semangat” sebab pekerjaan sebagai wartawan penuh dengan tantangan dan halangan. Tidak memiliki semangat yang bagus akan membuat seorang wartawan mudah ter-demotivasi. Seorang wartawan juga harus memiliki loyalitan dan militansi terhadap media yang diusungnya. Saat kejujuran dan objektivitas seorang wartawan dipertaruhkan, ia juga harus memiliki kemampuan yang ingin terus belajar dan kreatif dalam menyelesaikan berita yang ditugaskan. Satu hal yang sangat penting yang dibutuhkan seorang wartawan adalah kedisiplinan. Sebab tanpa modal ini, seorang wartawan yang tidak disiplin hanya akan menjadi kartu mati, meskipun ia dapat menulis berita yang bagus.
Seorang wartawan juga harus memahami dengan benar 11 pasal dari kode etik jurnalistik di Indonesia. Ini adalah pegangan dari seorang jurnalis untuk memuat beritanya di media. Ada satu hal yang menarik perhatian, ada disebutkan, kebijakan media. Kebijakan media ini adalah kebijakan yang diambil oleh media untuk tidak mengupas habis data dan fakta yang ada apabila pemberitaannya dapat menimbulkan dampak yang sangat besar. Harian Fajar termasuk salah satu media yang menjunjung nilai peace journalismII, dimana data dan fakta tidak selamanya harus dibuka secara telanjang.Materi ini berlangsung sekitar 2 jam, cukup lama namun menjadi sangat bermanfaat karena nara sumber banyak berbagi kisah pengalamannya selama menjadi wartawan.

SERPIHAN DATA YANG MEMBANGUN BERITA

Masih pada hari dan tempat yang sama (26/1), Gedung Graha Pena, materi ke-2 dimulai sekitar pukul 11.45 dan berakhir sekitar pukul 13.00. Kepala Kompartemen haman olahraga, Ruslan Ramli, membawakan materi mengenai unsur-unsur berita dan kelengkapan berita. Bertempat masih di ruang redaksi harian Fajar, Ruslan Ramli mengingatkan peserta bahwa unsure berita dasar adalah 5W+1H (what, where, when, why, who dan How). “Why” adalah aspek yang sangat sulit ditemukan titik ujungnya, sebab pertanyaan ”kenapa “ akan terus saling terkait satu sama lain dengan jawaban yang muncul. Sedangkan “Who” secara sederhana mudah untuk diketahui, namun akan menjadi rumit bila terkait banyak pihak yang terlibat.
Seorang wartawan harus memiliki banyak data untuk menjadikan berita tersebut akurat. Keakuratan data adalah hal yang sangat mutlak dalam sebuah berita. Kesalahan pemuatan berita akan merugikan semua pihak yang terkait, mulai dari atasan hingga bawahan selevel tukang parkir. Sebuah angle yang menarik dalam sebuah berita dapat diangkat dan menjadi inti dari berita itu sendiri.

BAHASA YANG BAIK MEMBUAT BERITA MENYENANGKAN


Bahasa menempati posisi yang sangat penting dalam penulisan berita, itulah yang menjadi pokok pembicaraan dari Redaktur harian Fajar, Basri, selaku pemateri ke-3 dalam pelatihan jurnalistik di Graha pena (26/1). Materi Ragam Bahasa dibawakan 1 jam dan seharusnya disiapkan dengan waktu lebih lama sebab bahasa merupakan nilai dasar untuk membangun sebuah berita yang menarik. “Seharusnya saya membawakan materi ini 2 jam, namun waktu hanya diberikan hingga jam 3” kata Basri saat memulai membawakan materi.

Penulisan tanda baca, titik dan koma, merupakan permasalahan bahasa yang penting untuk dipahami. Disamping itu, penggunaan hurup kapital ternyata memiliki fungsi yang sangat penting saat menyebutkan gelar seseorang tanpa diikuti nama, namun merujuk pada tokoh tertentu. Inilah hal hal penting yang sebelumnya tidak saya perhatikan. Saya sangat berharap bisa belajar banyak dalam hal penulisan bahasa yang baik.Parameter-parameter yang membangun sebuah berita adalah sebagai berikut:
1.Judul : maksimal terdiri dari 7 kata
2.Sub Judul : maksimal terdiri dari 6 kata
3.Teras berita : maksimal terdiri dari 4 kalimat, dimana 1 kalimat 12 kata
4.Satu alinea : maksimal terdiri dari 4 kalimat
5.Satu Kalimat : maksimal terdiri dari 12 kata

Sebuah berita harus dapat menunjukkan kata-kata sebagai berita yang memiliki nilai sopan dan sipaktau, bukan mengejek. Tepat pukul 15.15, Basri menyelesaikan bahan materi sekaligus menutup sesi pelatihan pada hari ini.

========================================================================
Aku sempat merasa sangat bodoh karena sebelumnya benar-benar tidak aware akan hal-hal penting yang disampaikan pemateri. Selama ini aku hanya terbiasa dengan gaya penulisan perjalanan. Walaupun aku menyadari begitu banyak kesalahan yang aku buat dalam tugas penulisan straight news yang aku kumpulkan tadi, namun senang sebab aku menyadarinya.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisanmu menginspirasiku tuk tetap menulis,...Moga, kenangan kita saat pelatihan ini, memberikan sumbangsih pengalaman kita bersama, semoga...From Edy.

Gejor mengatakan...

Mantap lah ikut beginian.

Kalau kebanyakan cerita perjalanan, artikel-artikel di national Geographic bisa dijadikan panduan On.

Terus satu lagi, selama ini menurut saya, tulisanmu terlalu banyak menceritakan kronologi perjalanan yang dominan berisi cerita pribadi yang umum, jadi kurang ada sesuatu yang menghentak pembaca. Karena pada umumnya pembaca cenderung tertarik dengan sesuatu hal yang baru yang tidak dijumpai di sumber-sumber lain.

Jadi... Ditunggu tulisan-tulisanmu untuk http;//astacala.org. Atau yang di sulawesidive.com itu, yang cocok copy paste ke ORG yak. Okey? ;-)

onniechi mengatakan...

@edy : Yoi bro!
@gejor : Thanks masukanya coy,,masukanmu gw terima :)

yang di sulawesi dive, monggo aja di copy paste ke org yang penting sumbernya ditulis. Yang di situ emang konsepnya agak beda dengan yang ini blog nya :D jd gaya tulisannya juga terlihat sangat berbeda. kasi masukan dong yang di sulawesi dive coy, gw suka masukan lo. ok

Gejor mengatakan...

Gan,
Bagian 2 atau selanjutnya mana nih? Lumayan nih disharing tulisan begini ke ORG supaya anak-anak pinter nulis.

onniechi mengatakan...

oke coy...thanks di ingatkan..hehehe..tunggu beberapa hari publish